Selasa, 29 Desember 2009

Nama-nama Nabi ada di Prasasti EBLA





Berasal dari masa sekitar 2500 SM, prasasti Ebla memberikan keterangan teramat penting mengenai sejarah agama-agama. Sisi terpenting mengenai prasasti Ebla, yang ditemukan para ahli arkeologi pada tahun 1975 dan yang sejak itu telah menjadi pokok bahasan dari banyak penelitian dan perdebatan, adalah terdapatnya nama tiga orang nabi yang disebutkan dalam kitab-kitab suci.

Penemuan prasasti Ebla setelah ribuan tahun dan informasi yang dikandungnya sungguh sangat penting dari sudut pandang perannya dalam memperjelas letak geografis kaum-kaum yang disebutkan dalam Al Qur’an.

Sekitar 2500 SM, Ebla adalah sebuah kerajaan yang meliputi suatu wilayah yang di dalamnya termasuk ibukota Syria, Damaskus, dan Turki bagian tenggara. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan di bidang kebudayaan dan ekonominya, namun setelah itu, sebagaimana yang menimpa banyak peradaban besar, menghilang dari panggung sejarah.

Tampak dari catatan yang terawetkan tersebut bahwa Kerajaan Ebla merupakan pusat utama kebudayaan dan perdagangan di masanya.(1) Penduduk Ebla memiliki sebuah peradaban yang membangun lembaga-lembaga arsip negara, mendirikan perpustakaan-perpustakaan dan mencatat aneka perjanjian perdagangan secara tertulis. Mereka bahkan memiliki bahasa mereka sendiri, yang disebut sebagai Eblaite.

Sejarah Agama-Agama Zaman Dahulu

Peran penting sesungguhnya Kerajaan Ebla, yang dianggap sebagai sebuah keberhasilan besar bagi arkeologi klasik ketika pertama kali ditemukan di tahun 1975, mengemuka dengan ditemukannya sekitar 20.000 prasasti dan penggalan tulisan paku. Naskah ini empat kali lebih banyak daripada seluruh naskah bertulisan paku yang diketahui para arkeolog selama 3.000 tahun terakhir.

Ketika bahasa yang digunakan dalam prasasti-prasasti tersebut diterjemahkan oleh seorang berkebangsaan Italia Giovanni Pettinato, penerjemah naskah-naskah kuno dari Universitas Roma, nilai penting prasasti tersebut semakin dipahami. Alhasil, penemuan Kerajaan Ebla dan kumpulan naskah negara yang luar biasa tersebut tidak hanya menarik perhatian di bidang arkeologi, tapi juga bagi kalangan agamawan. Hal ini dikarenakan selain nama-nama seperti Mikail (Mi-ka-il) dan Thalut (Sa-u-lum), yang berperang bersama Nabi Dawud, prasasti-prasasti ini juga menuliskan nama-nama nabi yang disebutkan di dalam tiga kitab suci: Nabi Ibrahim (Ab-ra-mu), Nabi Dawud (Da-u-dum) dan Nabi Ismail (Ish-ma-il). (2)

Pentingnya Nama-Nama yang Disebut dalam Prasasti Ebla

Nama para nabi yang ditemukan dalam prasasti Ebla memiliki nilai teramat penting karena ini adalah kali pertama nama-nama tersebut dijumpai dalam naskah bersejarah setua itu. Informasi ini, yang berasal dari zaman 1500 tahun sebelum Taurat, sangatlah mengejutkan. Kemunculan nama Nabi Ibrahim di dalam prasasti tersebut menyatakan secara tertulis bahwa Nabi Ibrahim dan agama yang dibawanya telah ada sebelum Taurat.

Para sejarawan mengkaji prasasti Ebla dari sudut pandang ini, dan penemuan besar tentang Nabi Ibrahim dan misi yang diembannya menjadi bahan penelitian dalam kaitannya dengan sejarah agama-agama. David Noel Freedman, arkeolog dan peneliti Amerika mengenai sejarah agama-agama, melaporkan berdasarkan penelitiannya nama-nama nabi seperti Ibrahim dan Ismail di dalam prasasti tersebut. (3)

Nama-Nama Lain di dalam Prasasti

Sebagaimana disebutkan di atas, nama-nama yang ada di dalam prasasti adalah nabi-nabi yang disebutkan di dalam tiga kitab suci, dan prasasti tersebut jauh lebih tua daripada Taurat. Selain nama-nama ini terdapat pula hal-hal lain dan nama-nama tempat di dalam prasasti tersebut, yang dengannya dapat diketahui bahwa penduduk Ebla adalah para pedagang yang sangat berhasil. Nama Sinai, Gaza dan Yerusalem, yang tidak terlalu jauh letaknya dari Ebla, juga terdapat di dalam tulisan tersebut, yang menunjukkan bahwa penduduk Ebla memiliki hubungan yang sangat baik dengan tempat-tempat tersebut di bidang perdagangan dan kebudayaan. (4)

Satu rincian penting yang diketahui dari prasasti tersebut adalah nama-nama wilayah seperti Sodom dan Gomorrah, tempat berdiamnya kaum Luth. Diketahui bahwa Sodom dan Gomorrah adalah sebuah wilayah di pesisir Laut Mati tempat bermukimnya kaum Luth dan tempat di mana Nabi Luth mendakwahkan risalahnya dan menyeru masyarakat untuk hidup mengikuti nilai-nilai ajaran agama. Selain dua nama ini, kota Iram, yang tercantum di dalam ayat-ayat Al Qur’an, juga di antara yang tersebut di dalam prasasti Ebla.

Sisi paling penting untuk dicermati dari nama-nama ini adalah bahwa selain dari naskah-naskah yang disampaikan oleh para nabi, nama-nama tersebut belum pernah muncul di dalam naskah mana pun sebelumnya. Ini adalah bukti tertulis penting yang menunjukkan bahwa para nabi yang medakwahkan risalah satu agama yang benar di masa itu telah mencapai wilayah-wilayah tersebut. Dalam sebuah tulisan di majalah Reader’s Digest, tercatat di masa itu bahwa terdapat pergantian agama dari penduduk Ebla selama masa pemerintahan Raja Ebrum dan bahwa masyarakat mulai menambahkan imbuhan di depan nama-nama mereka dalam rangka meninggikan nama Tuhan Yang Mahakuasa.

Janji Allah Adalah Benar…

Sejarah Ebla dan prasasti Ebla yang ditemukan setelah 4.500 tahun sesungguhnya mengarahkan kepada satu kebenaran yang teramat penting: Allah telah mengirim utusan-utusan kepada penduduk Ebla, sebagaimana yang Dia lakukan ke setiap kaum, dan para utusan ini menyeru kaum mereka kepada agama yang benar.

Sebagian orang memeluk agama yang sampai kepada mereka sehingga mereka berada di jalan yang benar, sedangkan yang lain menentang risalah para nabi dan lebih memilih kehidupan yang nista. Tuhan, Penguasa langit dan bumi, dan segala sesuatu di antara keduanya, mewahyukan kenyataan ini dalam Al Qur’an:

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS. An Nahl, 16: 36)

Kamis, 10 Desember 2009

Kunjungan KASAU

Pada awal jabatanya sebagai orang nomor satu di TNI AU beliau mengunjungi Bekmatpus. Bekmatpus sebagai Centre of Excellent perbendaharaan materiil TNI AU dianggap bagian penting dalam mendukung kesiapan operasional alutsista khususnya kesiapan pesawat terbang. Pada kunjungan tersebut didampingi beberapa pejabat jajaran logistik antara lain Kadisadaau, Kadismatau, Kadisaeroau, Kadiskomlekau dan Kabekmatpus. Bagaian yang paling disorot KASAU adalah gudang penyimpanan barang-barang atau komponen "US" yaitu RPC/P3K. Penekanan yang disampaikan jangan samapi terjadi penumpukan komponen-komponen "US" yang sebenarnya masih dapat diperbaiki, terutama pemanfaatan pada kemampuan Koharmatau atau jajaran DEPOHAR, diluar itu baru dilaksanakan perbaikan oleh mitra kerja atau melalui kontrak perbaikan. Juga untuk inventarisasi harus diperjelas, apakah komponen-komponen "US" tersebut masih dapat diperbaiki atau sudah BER (Beyond Economic Repair), sehingga perencanaan penggunaan anggaran yang akan datang akan lebih tepat.




KASAU beserta rombongan menuju gudang P3K


Meninjau Engine Fokker F-27 kondisi "US"


Meninjau gudang komponen Avionic


Senin, 30 November 2009

Idul Adha 1430 H

Pada perayaan hari besar Idul Adha 1430 H kali ini Bekmatpus melaksanakan pengumpulan dan pemotongan hewan Qurban sebanyak 1 ekor sapi dan 16 ekor kambing, yang pelaksanaan pemotongannya pada hari Senin tanggal 30 Nopember 2009.


Penyerahan hewan qurban secara simbolis oleh Kadisrendal
Letkol Kal Harna Sutrisna


Calon-calon qurban


Pembagian daging qurban


Penyerahan daging qurban secara simbolis oleh Kadisbin
Letkol Kal Dody Justin

Rabu, 25 November 2009

Tugas Tambahan Bekmatpus

         Selain tugas pokok Bekmatpus sebagai bendaharawan Materiil TNI AU, juga sebagai tempat mendidik kader-kader atau penerus Sumber Daya Manusia di bidang Pembekalan.   Pendidikan yang dilaksanakan dari tingkat Latker, Susba dan Suspa.   Dari sini personel pembekalan diberikan bekal awal sampai dengan tingkat lanjut masalah-masalah pembekalan setelah mengenyam pendidikan dasar kejuruan maupun kecabangan di Wingdiktekkal.   Dengan pendidikan ini output yang diharapkan dapat dengan mahir untuk menduduki ataupun mengawaki posisi maupun jabatan yang sesuai dengan bidangnya.

Pendidikan yang dilaksanakan selama TA. 2009 sebagai berikut :

1.   Suspa BMP, angkatan 8 diikuti 15 siswa, dilaksanakan Mei 2009.
2.   Susba Adm Pergudangan, angkatan 6 diikuti 10 siswa, dilaksanakan Mei s/d Juni 2009.
3.   Suspa Ankutan, angkatan 8 diikuti 20 siswa, dilaksanakan Juni 2009.
4.   Suspa Sipmat, angkatan 9 diikuti 10 siswa, dilaksanakan Juli 2009.
5.   Susba Inventory, angkatan 5 diikuti 10 siswa,dilaksanakan Juli 2009.
6.   Suspa Katalogisasi, angkatan 9 diikuti 15 siswa, dilaksanakan Agustus 2009.
7.   Susba Lab BMP, angkatan 5 diikuti 10 siswa, dilaksanakan Agustus 2009.
8.   Suspa Pengadaan, angkatan 8 diikuti 30 siswa, dilaksanakan September 2009.
9.   Susba Opr Forklift Cargo Loader, angkatan 8 diikuti 15 siswa, dilaksanakan Oktober 2009.
10. Susba Pengadaan, angkatan 5 diikuti 10 siswa, dilaksanakan Oktober 2009.
11. Latker I Pergudangan, angkatan 23 diikuti 10 siswa, dilaksanakan April s/d Juli 2009.
12. Latker I BMP, angkatan 5 diikuti 10 siswa, dilaksanakan April s/d Juli 2009.
13. Latker I Katalogisasi, angkatan 3 diikuti 10 siswa, dilaksanakan Maret s/d Juni 2009
14. Latker II Pergudangan, angkatan 12 diikuti 10 siswa, dilaksanakan Agustus s/d Nopember 2009.








Jumat, 30 Oktober 2009

Olahraga bersama Yon Armed 10/2/I

Olahraga bersama jajaran Dismatau dengan Yon Armed 10/2/I meliputi cabang olahraga Sepak Bola, Bola Volly, Bulu Tangkis, Tenis Meja dan Menembak laras panjang.
Pertandinngan persahatan ini sebagai kunjungan balasan Yon Armed 10/2/I, yang sebelumnya telah mengundang jajaran Dismatau untuk olahraga bersama di Markas Yon Armed 10/2/I pada 31 Juli 2009.
Hasil pertandingan pada acara ini sebagai berikut :

    Sepakbola dimenangkan Dismatau
    Bola Volly Putra dimenangkan Dismatau
    Bola Volly Putri dimenangkan Yon Armed
    Tenis Meja dimenangkan Yon Armed
    Bulutangkis dimenangkan Dismatau
    Menembak dimenangkan Yon Armed



Kabekmatpus dan Dan Yon Armed 10/2/I


Team Putra Bola Volly Dismatau


Team Putra Bola Volly Yon Armed 10/2/I


Team Putri Bola Volly Dismatau


Team Putri Bola Volly Yon Armed 10/2/I


Sniper


Hasil bidikan


INDAHNYA KEBERSAMAAN


SALAM PERSAHABATAN

Jumat, 09 Oktober 2009

DIRGAHAYU KE 22 BEKMATPUS


DIRGAHAYU KE 22
BEKMATPUS


Dirgahayu ke 22 Bekmatpus tanggal 21 September 2009 diselenggarakan dengan khidmat di Mako Bekmatpus oleh segenap warga Bekmatpus dengan pelaksanaan Upacara pada tanggal 9 Oktober 2009 dipimpin oleh Inspektur Upacara Kadismatau Marsma Suradjianto.

Penekanan Kadismat kepada seluruh anggota jajaran Dismatau dan Bekmatpus pada sambutanya :
     Selalu menempatkan keselamatan kerja pada prioritas utama dalam setiap pelaksanaan tugas dan melakukan perubahan untuk meningkatkan pengabdian dimasa mendatang dengan pesan moral "No Change No Future" yang menjadi komitmen pimpinan TNI AU dan dambaan kita semua, benar-benar terwujud.
     Terkait dengan etos kerja, apabila kita semua menyadari tentang jati diri sebagai prajurit pejuan yang menjunjung tinggi moralitas, maka pekerjaan itu akan menjadi sebuah kebutuhan yang pada akhirnya menjadi budaya kerja yang tidak akan luntur sampai kapanpun.  Sehingga untuk mematuhi aturan dan hukum yang berlaku merupakan sesuatu keniscayaan bagi kita semua didalam menjawab tantangan masa depan.
     TNI AU harus selalu dapat ikut serta berperan dalam setiap kebijaksanaan pemerintah, oleh karena itu dalam setiap pelaksanaan tugas sehari-hari, kita harus senantiasa berorientasi pada harmonisasi kehidupan yang mengutamakan kerukunan.    Hindari terjadinya perpecahan diantara kita, dengan menjunjung tinggi norma dan etika keprajuritan.   Oleh karenanya perbuatan yang tidak terpuji harus dihindari oleh seluruh anggota dimanapun bertugas dan berada.

Setelah upacara dilaksanakan acara syukuran dengan hiburan organ tunggal untuk seluruh warga Bekmatpus.

Kamis, 08 Oktober 2009

SEJARAH BEKMATPUS



SEJARAH BEKMATPUS


Sejarah kelahiran Pembekalan Materiil Pusat (Bekmatpus) di TNI Angkatan Udara tentu tidak terlepas dari perjalanan sejarah jajaran diatasnya yaitu Komando Pemeliharaan Materiil TNI Angkatan Udara disingkat KOHARMATAU yang sebelumnya bernama Komando Logistik Angkatan Udara disingkat KOLOGAU (1963), KOLOGAU menjadi Komando Materiil Alat Sistem Senjata Udara disingkat KOMATAU ( 1976 ), kemudian KOMATAU menjadi Komando Pemeliharaan dan Pembekalan Materiil TNI Angkatan Udara disingkat KOHARMATAU (1984) serta sejarah kelahiran dan perjuangan TNI Angkatan Udara dalam perjuangan Bangsa dan Negara untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Keberhasilan operasi-operasi udara yang dilaksanakan tidak terlepas dari dukungan logistik yang fleksibel dan cepat tanggap untuk mewujudkan kesiapan operasional bagi Alat Utama Sistem Senjata ( Alutsista ) secara terpadu. Hal ini sesuai slogan yang dikenal di kalangan insan logistik dan Militer yaitu “ Logistik memang tidak dapat memenangkan suatu peperangan, tetapi tanpa logistik mustahil suatu peperangan dapat dimenangkan”.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada tanggal 15 Agustus 1963 berdasarkan Keputusan Menteri / Panglima Angkatan Udara nomor 38 tahun 1963 dibentuklah Komando Logistik Angkatan Udara (KOLOGAU) yang dipercaya untuk memelihara Logistik TNI Angkatan Udara ditingkat pusat. Kologau dalam perkembangannya berubah nama menjadi Komando Materiil Alat Utama Sistem Senjata Udara disingkat KOMATAU,

selanjutnya Komatau menjadi Komando Pemeliharaan dan Pembekalan TNI Angkatan Udara disingkat KOHARMATAU berdasarkan Keputusan Panglima Angkatan Besenjata nomor KEP / 10 / P / 1984 tanggal 31 Maret 1984 dijabarkan dalam Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara nomor 39 / III / 1985, kemudian Koharmatau menjadi Komando Pemeliharaan Materiil TNI Angkatan Udara disingkat KOHARMATAU. Kepala Staf TNI Angkatan Udara memisahkan antara fungsi dan penyelenggaraan Pemeliharaan dengan Pembekalan. Seluruh fungsi pembekalan yang semula ditangani oleh Koharmatau ditarik ke Mabesau.


Salah satu perubahan yang mendasar yang didasari Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara nomor KEP / 39 / III / 1987 terjadi penyerahan Depot Pembekalan (DEPOKAL) 80, Gudang Persediaan Pusat (GPP) 14, GPP 34 dan GPP 73 ke Direktur Materiil TNI Angkatan Udara (DIRMATAU). Depokal 80 saat itu membawahi GPP 82, GPP 83, dan Angkutan Darat 85. Depokal 80 pada mulanya merupakan Depot Materiil 071, 091, dan 101 (1963), lalu menjadi Wing Logistik (WINGLOG) 080 membawahi Skamat 081, 082, 083, 084 dan 085 yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri / Panglima Angkatan Udara No. 45 tahun 1966 saat masih dibawah KOLOGAU. Selanjutnya perubahan susunan organisasi di jajaran KOLOGAU berubah menjadi Depot Logistik (POLOG) 080 membawahi Satkal 081, 082, 083, 084, 086 dan Satang 085. kemudian terjadi perubahan KOLOGAU menjadi KOMATAU (1976) berdasarkan Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara nomor KEP / 19 / V / 1978 maka POLOG 080 berubah menjadi Wing Materiil ( Wingmat) 80 membawahi Skamat 81, 82, 83, 84, Satang 85 dan Skamat 86 dilikuidasi). Wingmat 80 berubah nama menjadi Depot Pembekalan (DEPOKAL) 80 sejalan dengan berubahnya KOMATAU menjadi KOHARMATAU (1984). Depokal 80 beserta GPP 14, 34, dan GPP 73 selanjutnya diserahkan dari Komandan Koharmatau kepada Dirmatau (sekarang Kadismatau) serta Gudang Pusat (GUPUS) 015 dan GUPUS 025 diserahkan dari Direktur Elektronika TNI AU kepada Dirmatau ditandai dengan dilaksanakannya acara serah terima Depokal 80, GPP 34 dan 73 serta GUPUS 015 dan GUPUS 025


Berdasarkan Berita Acara Serah Terima itulah, maka pada tanggal 21 September 1987 dinyatakan sebagai hari jadi “BEKMATPUS”